Kamis, 15 Desember 2011

Greatest Parents Ever (Dad's version)

          
          Kali ini aku ingin menunjukkan kehebatan seorang ayah kepada anaknya. Surga memang di telapak kaki Ibu, tapi bukan berarti Ayah tak memiliki kehebatan. Justru kehebatan seorang Ayah tak tertandingi oleh lelaki manapun di mataku.
Ada banyak alasan mengapa Ayah begitu istimewa. Dan cerita berikut mungkin cukup untuk mewakili segalanya. Meskipun ini bukan tulisanku sendiri, tapi sama dngan apa yang aku rasakan. Biasanya kamu yang jauh dari orang tuamu merasa kangen sekali dengan ibumu. Ketika libur tiba dan kamu pulang ke rumah, kamu langsung mencari ibu walaupun saat itu ayahmu yang membukakan pintu. Atau ketika kamu menelepon rumah,kamu langsung mencari ibu walaupun saat itu ayah yang mengangkat telepon, Lalu bagimana dengan ayah??? Apakah kamu tahu perasaan ayah saat itu ???? Saat itu ayahmu sedih bukan kepalang.... Dia merasa dinomor duakan oleh kamu.... Namun dia tersenyum dengan senyum optimis dan berkata dengan yakin....... “wajar putri kecilku begitu,toh memang ibunya yang berperan besar dalam kelahirannya,walaupun aku juga punya andil,putri kecilku masih butuh banyak belajar....... Padahal, Ayah mulai merencanakan hidupmu ketika tahu bahwa ibumu hamil (mengandungmu) Mungkin ibu lebih sering menanyakan keadaan anaknya setiap hari, tapi taukah kamu jika ayahmu yang mengingatkannya untuk menelfonmu??? Bahkan hanya untuk sekedar ingin mendengar suaramu.....
Mungkin ibu yang lebih sering mengajakmu bercerita, tapi taukah kamu sepulangnya ia bekerja dengan wajah lelah ia selalu menanyakan kabarmu dari ibumu??? Berusaha mencari tahu perasaaanmu saat itu dari apa yang kamu ceritakan...... Dan berusaha memberikan apa yang kamu butuhkan saat itu dengan segenap jiwa dan raganya Hanya untuk membuatmu tersenyum.... waktu kecil... Ibu mengajari putri kecilnya bermain sepeda... Setelah dia mengganggap kamu bisa,ia melepaskan roda bantu di sepedamu, Saat itu ibu menutup mata karena takut anaknya terjatuh lalu terluka... tapi ayah dengan yakin menatapmu mengayuh sepeda dengan pelan karena dia tahu putri kecilnya pasti bisa... Saat kamu menangis meronta meminta boneka yang baru, ibu menatapmu iba tetapi ayah mengatakan dengan tegas "kita beli nanti,tapi tidak sekarang" karena ia tidak ingin kamu menjadi manja dengan semua tuntutan yang selalu di penuhi... Karena itu akan merugikan dirimu sendiri kelak di masa depan......
Ketika kamu remaja kamu mulai menuntut untuk keluar malam... Lalu ayah mulai bersikap lebih tegas ketika mengatakan "tidak" itu untuk menjagamu karena kamu adalah sesuatu yang berharga... Sesuatu yang harus dijaga dengan segenap kasih sayang yang kadang tidak kamu mengerti Lalu kamu masuk ke kamar membanting pintu... Tapi yang datang mengetuk pintu dan membujukmu adalah ibu... Taukah kamu saat itu ayah memejamkan matanya dan menahan diri... karena Dia sangat ingin mengikuti keinginanmu. Tapi lagi-lagi dia harus menjagamu... Menjagamu dari kejamnya dunia malam...
Saat seorang cowok mulai sering datang mencarimu... Ayah akan memasang wajah paling cool sedunia Dan sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang berdua di ruang tamu... Tahukah kamu kalau dia merasa cemburu??? Dia cemburu karena wajahmu tidak pernah secerah itu ketika mengobrol dengannya..... dan saat dia melonggarkan sedikit peraturan, kamu melanggar jam malamnya... Ia duduk di ruang tamu menunggumu pulang dengan sangat-sangat khawatir... Wajah khawatir itu mengeras ketika melihat putri kecilnya pulang terlalu larut... Dia marah Karena hal yang di takutinya akhirnya datang... "putri kecilnya sudah tidak ada lagi" Padahal itu semua ia lakukan untuk kebaikanmu... saat Ayah sedikit memaksamu untuk menjadi seorang dokter... ketahuilah bahwa ia hanya memikirkan masa depanmu nanti... Karena sebenarnya yang dia inginkan hanyalah kamu menjadi wanita karier yang sukses tidak bergantung pada orang lain,dan dapat dia banggakan...
Sampai saat Ayah harus melepasmu di bandara... Bahkan badannya terlalu kaku untuk memelukmu... Ia hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini-itu... Dia ingin menangis seperti ibu yang menangis dan memelukmu erat... Tapi dia hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya... dan menepuk pundakmu berkata "jaga diri baik-baik ya,kamu di sana hanya sendiri,percayalah kami di sini selalu mendo’akanmu” Agar kamu kuat untuk pergi... saat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester, pulsa, dan kehidupanmu... orang pertama yang mengerutkan kening adalah Ayah... Berusaha mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan yang lain...
Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan ia tau ia tidak bisa memberikan... Dia sangat ingin mengatakan "iya nak,nanti kita beli" dan saat kata-kata yang keluar adalah "tidak bisa" dari bibirnya... Tahukah kamu Ia merasa gagal membuat anaknya bahagia ???
Saat kamu sakit dan tidak berada di dekatnya... ayah terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak berkata... "sudah di bilang di sana kamu hanya sendiri,kalau di sini kami bisa merawatmu,tapi kalau di sana siapa yang akan merawatmu ????” berbeda dengan ibu yang memperhatikanmu dengan lembut... ketahuilah saat itu ia benar-benar khawatir dengan keadaanmu... Karena kamu jauh darinya.... Jika seandainya saja kamu ada di dekatnya,maka dia akan melakukan apa saja demi kesembuhanmu...
Saat kamu dalam perjalanan dan kehujanan... ayah adalah orang pertama yang akan mencarimu sambil membawa jas hujan untukmu, walau dia harus kehujanan... Dia rela dan ikhlas hanya karena ingin kamu tidak kehujanan..... dan di saatnya nanti kamu wisuda sebagai seorang sarjana... Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu... Dia yang tersenyum bangga dan puas melihat "putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seorang yang sukses dalam studinya“...
Sampai saat seorang teman hidupmu datang dan meminta izin mengambilmu darinya... Ayah akan sangat berhati-hati memberikan izin.... karena ia tahu laki-laki itu yang nanti akan menggantikannya... dan saat nanti Ayah melihatmu duduk di panggung pernikahan bersama seseorang yang dianggapnya pantas menggantikannya... Ayah pergi kebelakang panggung, dan menangis... tugasku telah selesai dengan baik,putri kecilku yg lucu telah menjadi wanita yang cantik“...
Ayah hanya bisa menunggu kedatanganmu dan cucu-cucunya sesekali untuk menjenguknya... Dengan rambut yang telah memutih dan badan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya... Ayah adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis... Harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu...
 Ayah juga orang pertama yang selalu yakin bahwa "kamu bisa" dalam hal apapun... tersenyum dan bersyukurlah ketika kamu bisa merasakan kasih sayang seorang Ayah hingga tugasnya selesai... kamu adalah salah satu orang yang beruntung... Karena Ayah adalah sosok idola yang “sebenarnya“...
Ayah ingin anak-anaknya punya lebih banyak kesempatan daripada dirinya, menghadapi lebih sedikit kesulitan, tidak tergantung pada siapapun, tapi selalu membutuhkan kehadirannya. Ayah hanya menyuruhmu mengerjakan pekerjaan yang kamu sukai. Ayah membiarkan kamu menang dalam permainan ketika kamu masih kecil,  tapi dia tidak ingin kamu membiarkannya menang ketika kamu sudah besar. Ayah selalu sedikit sedih ketika melihat anak-anaknya pergi bermain dengan teman-teman mereka...karena dia sadar itu adalah akhir masa kecil mereka....
Ayah membantu membuat impianmu jadi kenyataan...  bahkan diapun bisa meyakinkanmu untuk melakukan hal-hal yang mustahil, Ayah mungkin tidak tahu jawaban segala sesuatu, tapi ia membantu kamu mencarinya... Ayah mungkin tampak galak di matamu, tetapi di mata teman-temanmu dia tampak lucu dan menyayangi... Ayah lambat mendapat teman, tapi dia bersahabat seumur hidup Ayah benar-benar senang membantu seseorang...  
Ayah sangat senang kalau seluruh keluarga berkumpul untuk makan malam... walaupun harus makan dalam remangnya lilin karena lampu mati... Ayah paling tahu bagaimana mendorong ayunan cukup tinggi untuk membuatmu senang tapi tidak takut...
Ayah tidak akan memanjakanmu ketika kamu sakit, tapi ia tidak akan tidur semalaman...  Siapa tahu kamu membutuhkannya...
AYAH ITU MURAH HATI..... Ia akan melupakan apa yang ia inginkan, agar bisa memberikan apa yang kamu butuhkan.... . Ia membelikanmu lollipop  terbaru yang kamu inginkan, dan ia akan menghabiskannya kalau kamu tidak suka..... Pujian terbaik bagi seorang ayah adalah... ketika dia melihatmu melakukan sesuatu persis seperti caranya.... Ayah lebih bangga pada prestasimu, daripada prestasinya sendiri.... Ayah hanya akan menyalamimu ketika pertama kali kamu pergi meningalkan rumah, karena kalau dia sampai memelukmu, mungkin ia tidak akan pernah bisa melepaskannya... ketika kamu masih kecil, ia bisa memelukmu untuk mengusir rasa takutmu... ketika kau mimpi akan dibunuh monster... Ayah tidak suka meneteskan air mata,  ketika kamu lahir dan dia mendengar kamu menangis untuk pertama kalinya, dia sangat senang sampai-sampai keluar air dari matanya… tapi…
ternyata dia bisa menangis dan tidak bisa tidur sepanjang malam,
ketika anak gadis kesayangannya tak memberi kabar selama hampir satu bulan...  
Dan Untuk masa depan anak gadisnya ayah berpesan... " jangan cengeng meski kau seorang wanita, jadilah selalu bidadari kecilku dan bidadari terbaik untuk ayah dan anak-anakmu kelak! laki-laki yang lebih bisa melindungimu melebihi perlindungan Ayah, tapi jangan pernah kaugantikan posisi Ayah di hatimu" Ayah bersikeras,bahwa anak-anakmu kelak harus bersikap lebih baik daripada kamu dulu.... Ayah bisa membuatmu percaya diri... karena ia percaya padamu...  Ayah tidak mencoba menjadi yang terbaik, tapi dia hanya mencoba melakukan yang terbaik.... Dan terpenting adalah... Ayah tidak pernah menghalangimu untuk mencintai Allah, bahkan dia akan membentangkan seribu jalan agar kau dapat menggapai cintaNya, Karena diapun mencintaimu karena cintaNya.
Untuk itu… Jazakallah bil jannah......... untuk pengorbananmu sehingga pendidikanku lancar, untuk kesabaranmu ketika ku marah padamu, untuk do’a yang selalu terucap dari bibirmu hanya untukku, untuk setiap peluh yang kau teteskan yang tak pernah kuhitung, untuk ketabahanmu menjalani hidup yang tak pernah kuhargai, Untuk kerut di keningmu yang memikirkan masa depanku yang tak pernah kusadari, untuk kepercayaanmu padaku, meski seringkali ku hianati, untuk semua nasehatmu yang seringkali  kuabaikan, untuk semua peraturan yang kau buat yang seringkali kulanggar, untuk kejernihan hatimu yang selalu memaafkanku, Tak akan pernah bisa terbalas segalanya, kecuali dengan… jazakallah bil jannah.... semoga Allah mengganti semuanya dengan syurga, semoga bisa kubayar dengan syurga yang Allah beri, semoga………Amin.

source:
ppt slide, created by : Twinz

Greatest Parents Ever (Mom's version)


Mungkin artikel ini tidak ada hubungannya dengan tugas kuliah saya. Tapi saya betul-betul ingin memposting artikel ini. Hari Ibu akan datang seminggu lagi, dan saat ini bertepatan dengan Ulang Tahun Mamaku :) Karena itulah mungkin sekarang saya harus memposting artikel ini. Walaupun bukan kisahku, tapi kurasa ini terjadi pada para Ibu di seluruh dunia. 
Disini akan saya berikan bukti-bukti bahwa IBU adalah Wonder Woman paling hebat sedunia. Bahkan ia rela melakukan kebohongan besar hanya untuk kebahagian anak-anaknya. Begitu miris ketika saya membaca cerita ini, bahkan mataku nggak bisa membendung air mata lagi.

Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang anak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan bahagian nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata : “Makanlah nak, aku tidak lapar” ———-KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA
Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekat rumah, ibu berharap dari ikan hasil pancingan, ia dapat memberikan sedikit makanan bergizi untuk pertumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, ibu duduk disamping kami dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu menggunakan suduku dan memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya, ia berkata : “Makanlah nak, aku tidak suka makan ikan” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KE DUA
Sekarang aku sudah masuk Sekolah Menengah, demi membiayai sekolah abang dan kakakku, ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak mancis untuk ditempel, dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang untuk menutupi kepentingan hidup. Di kala musim sejuk tiba, aku bangun dari tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan dengan gigihnya melanjutkan pekerjaannya menempel kotak mancis. Aku berkata : “Ibu, tidurlah, sudah malam, besok pagi ibu masih harus kerja.” Ibu tersenyum dan berkata : “Cepatlah tidur nak, aku tidak lelah” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KE TIGA
Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku pergi ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari, ibu yang tegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama beberapa jam. Ketika bunyi loceng berbunyi, menandakan ujian sudah selesai. Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah disiapkan dalam botol yang dingin untukku. Teh yang begitu kental tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental. Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untuk ibu sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata : “Minumlah nak, aku tidak haus!” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KE EMPAT
Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu, dia harus membiayai keperluan hidup sendiri. Kehidupan keluarga kita pun semakin susah dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat kondisi keluarga yang semakin parah, ada seorang pakcik yang baik hati yang tinggal di dekat rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar maupun masalah kecil. Tetangga yang ada di sebelah rumah melihat kehidupan kita yang begitu sengsara, seringkali menasehati ibuku untuk menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan nasehat mereka, ibu berkata : “Saya tidak butuh cinta” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KE LIMA
Setelah aku, kakakku dan abangku semuanya sudah tamat dari sekolah dan bekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunya pencen. Tetapi ibu tidak mahu, ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit sayur untuk memenuhi keperluan hidupnya. Kakakku dan abangku yang bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhi keperluan ibu, tetapi ibu berkeras tidak mau menerima uang tersebut. Malahan mengirim balik uang tersebut. Ibu berkata : “Saya ada duit” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KE ENAM
Setelah lulus dari ijazah, aku pun melanjutkan pelajaran untuk buat master dan kemudian memperoleh gelar master di sebuah universiti ternama di Amerika berkat sebuah biasiswa di sebuah syarikat swasta. Akhirnya aku pun bekerja di syarikat itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud membawa ibuku untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik hati, bermaksud tidak mahu menyusahkan anaknya, ia berkata kepadaku : “Aku tak biasa tinggal di negara orang” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KE TUJUH
Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kanser usus, harus dirawat di hospital, aku yang berada jauh di seberang samudera atlantik terus segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya setelah menjalani pembedahan. Ibu yang kelihatan sangat tua, menatap aku dengan penuh kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya. Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat lemah dan kurus kering. Aku menatap ibuku sambil berlinang air mata. Hatiku perit, sakit sekali melihat ibuku dalam keadaan seperti ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata : “Jangan menangis anakku, Aku tidak kesakitan” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KE DELAPAN.
Setelah mengucapkan kebohongannya yang kelapan, ibuku tercinta menutup matanya untuk yang terakhir kalinya. Dari cerita di atas, saya percaya teman-teman sekalian pasti merasa tersentuh dan ingin sekali mengucapkan : “Terima kasih ibu..!”
Coba dipikir teman, sudah berapa lamakah kita tidak menelepon ayah ibu kita? Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan waktu kita untuk berbincang dengan ayah ibu kita? Di tengah-tengah aktivitas kita yang padat ini, kita selalu mempunyai beribu-ribu alasan untuk meninggalkan ayah ibu kita yang kesepian. Kita selalu lupa akan ayah dan ibu yang ada di rumah. Jika dibandingkan dengan pasangan kita, kita pasti lebih peduli dengan pasangan kita. Buktinya, kita selalu risau akan kabar pasangan kita, risau apakah dia sudah makan atau belum, risau apakah dia bahagia bila di samping kita. Namun, apakah kita semua pernah merisaukan kabar dari orangtua kita? Risau apakah orangtua kita sudah makan atau belum? Risau apakah orangtua kita sudah bahagia atau belum? Apakah ini benar? Kalau ya, coba kita renungkan kembali lagi… Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi orangtua kita, lakukanlah yang terbaik. Jangan sampai ada kata “MENYESAL” di kemudian hari.

I LOVE YOU MOM :'))




source :