Selasa, 08 November 2011

Menulis itu nggak mudah!

     Tanggal 21 Oktober 2011 lalu kampusku mendatangkan seorang penulis, namanya Rudi Santoso. Beliau dosen di STIKOM Surabaya. Mungkin beberapa orang sudah kenal dan tahu ya, tapi saya belum, hehe >_<. Bagi yang belum tahu, saya tunjukin fotonya deh. Kan tak kenal maka tak sayang~

The right one is Mr. Rudi Santoso, who's wearing batik.
http://antonislecture.blogspot.com/2011_06_01_archive.html

Oke, sudah tahu wujud dari Bapak Rudi Santoso kan? Udah kenal, maka udah  sayang dong. Jadi langsung saja deh, saya ceritakan apa yang beliau tuturkan di kampus saat kuliah tamu. Menurut saya hal ini penting, karena semua orang terutama yang punya minat dan bakat di bidang tulis menulis pasti memerlukannya.
     Menulis itu nggak mudah. Memang benar. Butuh kelihaian menyusun kata-kata dan inspirasi menemukan kosakata yang tepat. Tapi apa gunanya kalau terus-terusan menganggap bahwa menulis itu susah? Cobalah putar arah pikiran kita beberapa derajat, maka menulis akan menjadi hal yang tidak sesulit bayangan. Bagaimana cara memilih kata dan menyusunnya menjadi sebuah kalimat yang enak untuk dibaca, semuanya disampaikan dalam tuturan simpel dan mudah dimengerti oleh Bapak Rudi. Yupp, check this one.

Tips Menulis Populer ala Mr. Rudi Santoso:
  1. SEDERHANA
    • Tulis paragraf secara sederhana saja.
    • Kalimat baku, maksimal 15 kata tiap kalimat. (by: Pusat Kajian Bahasa)
    • Gunakan pola S-P-O-K
    • Struktur tulisan:
      Problem-Solusi
      Sebab-Akibat
  2. ORIENTASI PEMBACA
    • Berempati --> mengetahui siapa pembaca tulisan kita.
      Dalam artian, di sini kita dituntut untuk peduli dan pengertian dengan pembaca. Jangan apatis. ^^
    • Buat tuliasn yang mudah dipahami
    • Pembaca ada beragam jenisnya
    • Eksperimen kecil.
      Cari idealisme dan ciri khas gaya penulisan kita sendiri.
      Hal ini sangat dianjurkan untuk membentuk kekhasan tulisan yang kita buat. Jangan egois, bagaimanapun juga tulisan kita harus tetap mudah dipahami semua jenis pembaca.

      Oya, banyak yang bilang apabila meniru karya orang lain disebut plagiat. Memang sih, tapi di sini perlu digaris bawah, apakah keseluruhannya yang ditiru, atau hanya sebagian?
      Dalam dunia tulis-menulis, menurut Bapak Rudi tidak masalah meniru tulisan orang lain. Eits, jangan salah, ini guna membentuk ciri khas diri. Perlu ditekankan sih, "meniru" bukan "menjiplak". Karena untuk membentuk karakter terkadang kita perlu belajar dari orang lain pada mulanya. Toh, semakin lama akan terbentuk karakter menulis kita, jadi tidak perlu bergantung pada karakter orang lain lagi, deh.
    • Jangan sekali-kali "menyiksa" pembaca.
      Berkaitan dengan point ketiga dan keempat, ini sangat penting, nih. Beberapa kali Bapak Rudi mengatakan kalimat ini dengan penekanan yang tegas.
  3. HINDARI ISTILAH ASING
    • Gunakan istilah yang populer
    • Rasional dan realiable
      Coba deh bandingkan:
      Sangkil--efektif
      Mangkus--efisien
      Aras--tingkat
      Unduh--download
      Absurd--tidak masuk akal
      Ajek--tetap
    • Jangan bersembunyi di balik istilah asing untuk menutupi kekurangan kita
    • Menggunakan banyak istilah asing bisa 'menyiksa' pembaca, lho.
  4. HINDARI JARGON, SINGKATAN DAN AKRONIM
    • Penggunaan jargon, singkatan, dan akronim yang berlebihan bisa menghambat komunikasi yang berlangsung. 'Not connected' tuh bisa-bisa.
    • Jargon = "persembunyian kejahatan"
      contoh:
      Obligasi rekap = hutang triliunan dari uang rakyat
      Lapas = penjara
      PSK = pelacur
      nah lho, hati-hati dalam menggunakan jargon ya.
  5. SPESIFIK DAN KONGKRIT
         Penggunaan akronim dan jargon membiaskan isi dan makna tulisan.
         Contoh:
         "Kasus sedang dalam proses pengembangan"
         Kalimat ini ambigu, apakah pelaku sedang ditahan  disiksa / sudah masuk tahanan?
  6. DETIL DAN RELEVAN
    • Rinci dan detail
    • Tetap menggunakan bahasa yang mudah dipahami
    • Hindari hal-hal yang tidak masuk akal
    • Sederhanakan angka-angka
  7. ANALOGI SEDERHANA
    Sekali lagi hindari angka-angka rumit.
    Contoh:
    "Chili adalah negara yang luas wilayahnya 756950 km2"
    Luas wilayah seperti itu tidak bisa dibayangkan, jadi ganti saja dengan "Chili adalah negara yang luasnya dua kali luas negara Jepang"


    TIPS SINGKAT MENULIS OPINI

    • Buat kerangka tulisan
    • Kenali gaya selingkung*) media massa yang akan dituju.
      *) tata bahasa yang dipakai.
    • Buatlah judul yang agitatif (mempengaruhi) dan positif
    • Sertakan data sederhana sebagai pendukung.
      Masukkan kutipan singkat dari tokoh yang menulis hal serupa di media massa beberapa hari sebelumnya.
    • Berikan data yang menjual.

Itu dia tips-tips menulis populer yang diberikan Pak Rudi Santoso. Menarik, kan? Cukup membantu untuk tugas-tugas sastra, dan bagi kalian yang berminat menjadi penulis. Simpel dan jelas, kan?
Di akhir acara, dosen saya, Pak Solikh memberikan kesimpulan yang menurut saya benar-benar bagus dan mengesankan.
  • "Apa yang kamu baca hari ini menentukan pola pikirmu
    Pola pikir menentukan karaktermu
    Karakter menentukan pilihan hidupmu
    Pilihan hidup menentukan masa depanmu
    Jadi, apa yang kamu baca hari ini menentukan masa depanmu"
    *
    nice words~*
  • Untuk menulis diperlukan model. Carilah modelmu sendiri.
  • Untuk menulis yang baik, maka bacalah bacaan yang baik pula.
  • Lihatlah sesuatu dari sudut pandang yang berbeda, banyak-banyak berlatih and don't give up!!! 
Nahh, sekarang sudah tahu kan, bagaimana menulis populer? Pastinya dan seharusnya kita sudah bisa mengubah Menulis itu nggak mudah! menjadi Menulis itu nggak mudah!


Tidak akan pernah berubah pikiran seseorang apabila tidak mau mencoba hal baru.


    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar